i'll be there for you

i'll be there for you

Selasa, 22 Desember 2009

Strategi Pengembangan Kualitas Koperasi

Pada era globalisasi ini menjadikan persaingan usaha yang semakin lebar. Koperasi merupakan salah satu pelaku dalam ekonomi yang harus memiliki keunggulan agar dapat berlomba dengan pelaku usaha lainnya.

Pada saat ini jumlah koperasi-koperasi baru, terus melonjak (meningkat). Tapi kondisi ini justru mengalami penambahan yang lebih besar jumlah koperasi yang tidak aktif (mati atau tidak berjalan lagi).

Adapun permasalahan-permasalahan yang suka dihadapi koperasi, yaitu masalah organisasi & manajerial, permodalan & rendahnya kualitas SDM yang telah mengelola, karena itu koperasi berjalan kurang inovatif.

Oleh karena itu koperasi perlu pengembangan lebih lanjut dari lembaga ekonomi lainnya. Strategi yang bisa dilakukan dengan melakukan inovasi terhadap usahanya. Sehingga yang ditawarkan koperasi yaitu sesuatu yang unik dan memperbanyak peluang usaha lainnya.

Strategi inovasi ini akan optimal dengan dimulai dari organisasi koperasi, Profesionalitas pengelola, dan anggota yang aktif dengan mamiliki jiwa intrapreneurship, karena koperasi merupakan lembaga yang dibangun oleh anggotanya. Semakin anggotanya berusaha dengan baik, koperasi akan semakin baik.

Jenis koperasi yang berbeda-beda menjadikan koperasi yang harus mempunyai keunggulan dan keunikannya tersendiri. Koperasi dapat juga bekerja sama dengan universitas-universitas agar koperasi itu sendiri dapat berkembang dengan kualitas yang baik.

Fungsi koperasi dalam pengembangan koperasi dapat diperbesar. Maksud ini koperasi harus menguasai pasar, modal, dan tekhnologi. Jika koperasi bisa memahami dan melakukan fungsi tersebut, Koperasi akan memiliki kemampuan meningkatkan usahanya.

Semakin besar penembangan yang dilakukan koperasi, semakin besar manfaat yang diperoleh anggota koperasi dan masyarakat. Sehingga kepercayaan, kepedulian masyarakat terhadap koperasi semakin besar.

Kontribusi Koperasi terhadap UMKM

Mengamati tentang kontribusi koperasi terhadap UMKM, sangat baik untuk mengatasi kemiskinan di negara ini. Jumlah mereka (pelaku) sesuai data BPS pada 2008 mencapai 31,5 jiwa penduduk. Tapi jumlah tersebut dapat juga menipis jika pemerintah tidak serius memberdayakan pelaku UMKM.

UMKM dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja dan distribusi hasil-hasil pembanguan. Jika mereka mampu tumbuh dan berkembang dapat dipastikan membutuhkan tenaga kerja.

Jika satu unit usaha perlu dua tenaga kerja, akan tertampung sebanyak 80 juta orang. Jika lebih, otomatis tenaga kerja yang terserap akan lebih banyak lagi. Berarti pengangguran yang ada di indonesia menjadi banyak berkurang. Sehingga adanya kesejahteraan yang didambakan masyarakat tercapai.

Keberadaan usaha mereka mungkin masih biasa-biasa saja dan masih kurang berkembang, karena buktinya masih banyak sekali pengangguran yang ada di negara ini dan bahkan terus bertambah. Mungkin mereka banyak yang berhasil mempunyai lapangan kerja sendiri tapi banyak yang gagal karena banyak faktor-faktor tertentu. Misal keterbatasan modal yang dimiliki, dan kurangnya kemampuan berwirausaha. Jadi harus menyediakan permodalan yang mudah diakses pelaku usaha dan meningkatkan pengetahuan tentang berwirausaha dengan baik. Dan melibatkan koperasi jasa keuangan (KJK) : koperasi simpan pinjam (KSP), Unit-unit simpan pinjam (USP) milik koperasi dan koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) serta Unit-unit koperasi jasa keuangan syariah (UJKS).

Masyarakat juga tidak pungkiri upaya-upaya pemberdayaan terus dilakukan pemerintah selama ini, tetapi hal tersebut masih sangat kurang.

Seiring berjalannya pemerintahan yang murni pilihan rakyat, diharapkan adanya kesejahteraan menjadi kenyataan.